MERAUP
UNTUNG KUE KERING LEBARAN
(Kiat
berbisnis kue tetap esksi saat krisis)
Yuyun
Anwar
Ig : yuyun_anwar
Lebaran dan kue kering, tak terpisahkan
Lebaran ?. Yang
terbayang pasti aneka kue lezat di meja tamu, hantaran kue kering atau aneka
parcel kue nastar, keju serta lidah kucing. Sebuah tradisi yang sudah cukup
lama turun temurun dari generasi ke generasi. Lebaran tanpa kue kering pasti
tak mungkin. Kue kering memiliki nilai luar biasa sebagai hantaran selain
alasan kultur (baca:kebiasaan) juga alasan daya tahan (dibanding kue basah atau
masakan), lebih praktis sebagai hantaran atau sajian serta rasa legit gurih
yang disukai dan dirindukan semua orang.
Membawa hantaran ke sanak famili atau relasi dan
menyajikan kue kering menjadi keharusan. Perasaan malu akan mendominasi jika
datang bertamu tanpa buah tangan atau tamu datang tanpa jamuan. Kue kering
adalah hidangan wajib selain ketupat. Kue kering menjadi snak teman minum saat
berbincang santai dan silahturahim. Ini sebuah realitas yang berulang dan makin
berkembang. Wajar pada saat lebaran permintaan kue kering meningkat tajam.
Bahkan bisnis kue kering mengalami
puncaknya menjelang lebaran.
Budaya oleh oleh dan suguhan saat lebaran memberi
dampak meningkatnya bisnis kue kering. Semua kalangan baik dari menengah atas sampai
bawah mereka punya kebutuhan silahturahim, pulang kampung atau menjenguk
keluarga. Hantaran dan suguhan adalah ritual yang tak terpisahkan. Aktifitas rutin yang butuh kue terutama kue
kering untuk membuat suasan lebih meriah dan akrab. Bahkan kehadiran aneka
biscuit dan bakery modern yang berkembang biasa saat ini kurang mampu menggeser
posisi kue kering. Kue kering tetap menduduki peringkat nomor satu sebagai
suguhan dan hantaran yang layak di hari lebaran.
Tepat Memilih Peluang
Usaha
Usaha kue kering merupakan salah satu usaha favorit
yang paling banyak diminati. Disamping
kue kering mudah dibuat, bahan baku mudah didapat dan modal tidak perlu modal
padat. Usaha kue yang sering kali dikaitkan dengan hobi ibu ibu sekarang
tidak lagi dianggap sebagai usaha remeh. Trennya berkembangnya usaha kue
kering semakin terlihat dengan munculnya aneka kue kering modern dan
tradisional. Bahkan dengan munculnya
outlet penjualan khusus snak dan kue kering, merupakan tanda bahwa usaha kue
kering ini sudah punya pasar tetap dan khusus.
Menjelang lebaran, ketika orang ramai dan sibuk
mempersiapkan perhelatan besar tersebut, kehadiran kue menjadi sangat
penting. Bisa dibayangkan berapa banyak
kebutuhan kue hidangan tersebut untuk setiap keluarga. Kue kering menjadi
alternative yang paling banyak dipilih. Otomatis permintaan menjadi besar. Dapat dilihat di pasar
tradisional, supermarket, outlet khusus sampai penjualan door to door penjualan
kue kering sangat marak menjelang lebaran. Boleh dikatakan lebaran adalah moment yang tepat untuk meningkatkan
penjualan atau memulai usaha ini karena peluangnya begitu besar. Jenis kuenya
beragam dalam kemasan yang bervariasi pula. Sebagai negara dengan penduduk
muslim terbanyak, yang memiliki budaya merayakan lebaran sudah pasti
kebutuhannya sangat besar.
Usaha kue kering disamping pasar yang besar juga
karena proses pembuatanya yang sangat mudah. Semua orang bisa berbisnis kue ini
tanpa halangan kurang modal karena bisnis kue kering bisa dilakukan dengan
peralatan dapur dan modalnya ringan. Tidak ada bagian terbuang karena busuk
serta bahan baku tersedia. Tak perlu mesin dan teknologi yang luar biasa.
Kreatifitas dan tenaga kerja punya peran penting dalam usaha ini. Artinya semua
orang punya peluang untuk mengambil untung usaha kue kering lebaran.
Peluang besar, persaingan pasti ketat karena usaha ini
tanpa penghalang (entry barrier rendah). Bisnis kue kering bisa jadi lebih tepat
sasaran ketika anda memiliki strategi yang tepat. Kue kering enak sangat mudah
dibuat, bahkan semua orang bisa melakukanya. Aneka resep tersedia dengan bahan
baku yang prima dan berkwalitas. Beberapa jenis Peluang berdasarkan segmentasi
pasar pendapatan bisa dikategorikan sebagai berikut :
- Peluang usaha kue
premium, adalah kue kering yang dibuat untuk kelas atas yang menghendaki
kue kering (home made) dengan bahan dan rasa kwalitas yang bagus. Usaha
kue kering ini harus memiliki ciri dan karakter yang sesuai mulai harga
premium, kemasan bagus (higinis, kuat dan indah), komposisi dengan bahan
yang relatif kwalitas nomor satu. Pembeli kelas atas memiliki cita rasa
tinggi sehingga pemilihan bahan murni semacam penggunaan telur, mentega
kwalitas bagus, keju , coklat dan bahan bahan lain harus benar benar
bermutu. Kelas atas bisa dijual
dengan harga relatif mahal. Tak heran di kelas ini kue kering keju saja
bisa dijual Rp. 75,000 – 125,000 per wadah/toples. Penjualan sebaiknya
melalui modern market kelas atas, outlet khusus, komunitas ataupun lewat
online. Kue kelas atas memiliki keunggulan yakni keuntunganya sangat
besar, namun jumlah pembelinya tidak banyak, alias jumlah orang kaya di
Indonesia tidak banyak.
- Peluang usaha kelas
menengah, ini adalah peluang yang cukup besar dan banyak didominasi oleh
pengusaha kue kering home industri. Kelas ini memiliki demand yang cukup
tinggi, dengan daya beli rata rata, biasa kelas menengah ini cenderung
memilih harga kue medium diatas Rp, 25,000 dengan kemasan toples kecil.
Rasa rata rata kue yang diminati juga mengingingkan rasa yang lumayan
bagus. Peluang usaha kue ini sedikit beresiko ketika harga telur dan bahan
baku melonjak menjelang
lebaran. Persaingan usaha kue
kering di kelas ini lumayan ketat karena banyak diisi oleh pengusaha rumahan
dan industri dimana mulai menyebar paket harga kue kelas menengah dari mulai
pasar tradisional, toko kue sampai supermarket menjual kue kering kelas
ini. Jumlah kelas menengah Indonesia lumayan banyak.
- Peluang usaha kue murah
meriah, ini adalah peluang yang paling besar dimana pelaku usahanya masih
sedikit dan masih tidak terlalu unggul. Artinya kebutuhan kue murah meriah
dengan rasa gurih renyah dan legit masih sangat kurang. Kue murah dalam
batasan ini adalah dengan harga dibawah Rp. 20,000 per toples. Yang paling
banyak diminati oleh kelompok ini adalah per paket harga Rp. 60,000 –
75,000 dengan isi antara 4-5 toples. Berjualan di kelas ini memang cukup
menggiurkan, potensi pasar besar dan pembelinya banyak. Apalagi saat
lebaran kelas ini pun juga memiliki keinginan luar biasa untuk
merayakannya. Di pasaran banyak ditemukan jenis kue dengan harga murah
dengan penampilan menonjol namun kalah di cita rasa. Sesuai dengan
biayanya begitulah alasan beberapa pengusaha karena memang kue ini sangat
murah. Berbisnis di kue ini harus berhitung matang dan volume besar
sehingga tetap menguntungkan.
Memilih
Pengemasan Kue Kering
Beberapa tips yang perlu diingat saat mengembangkan usaha kue kering adalah Pengemasan. Kue kering lebih memiliki nilai
lebih jika dikemas dengan cantik dan menarik. Meski rasa kue biasa biasa
saja tapi jika dikemas rapi, konsumen
rela mengeluarkan koceknya. Pilih kemasan yang aman dan mudah dibuka oleh
konsumen. Perhatikan kekuatan pengemas, jangan sampai kemasan robek, bolong
atau mudah terbuka. Kemasan sangat penting karena berfungsi melindungi kue
kering dari kotoran, pertumbuhan jamur dan bakteri atau serangan serangga
semacam semut, lalat atau tikus yang
dapat merusak penampilan dan rasa kue kering.
Jenis kemasaan sangat banyak.Saat ini banyak tersedia
aneka pengemasa untuk usaha kecil yang lebih bervariasi sehingga Anda bisa
menjual kue kering dalam kemasan yang lebih cantik. Beberapa jenis kemasan
seperti composite Can, adalah jenis pengemasan yang terbuat dari bahan kaleng
dan bahan karton lain yang aman untuk makanan. Composite can berupa tabung
memanjang ini dilengkapi dengan penutup yang rapat sehingga kue kering aman
dari kotoran. Jenis kue kering yang cocok untuk composite can adalah kue kering
ringan semacam telur gabus, kacang, keripik, kacang mete, pastel, sumpia dan
kue kering lainnya yang ringan dan mudah untuk dimasukkan. Kedua,toples plastic
PET, bahan ini sangat cocok untuk mengemas kue
kering anda. Harganya sangat terjangkau . terbuat dari bahan yang aman
dan dilengkapi dengan tutup yang rapat. Jenis kue yang cocok untuk dikemas
dalam toples plastic adalah nastar, Kastangel ,
lidah kucing, coklat, semprit, lontong paris dan seterusnya. Toples ini
bening sehingga kue mudah dilihat. Ketiga plastik kemasan Multillayer , yakni
plastic dengan ketebalan khusus sehingga tahan terhadap perubahan udara dan
kuat untuk membungkus kue kering. Aneka kue kering cocok untuk dikemas dalam
wadah plastic multilayer ini karena kue tidak mudah tengik.
Merekayasa Bahan Agar Bisnis Kue Kering Eksis
Bahan pembuat kue semacam telur terutama banyak
mengalami masalah akibat kenaikan harga dan kelangkahan bahan. Selain telur
potensi fluktuasi harga adalah keju, mentega atau bahkan tepung terigu. Bahan
bahan tersebut sangat berpengaruh pada kue kering. Paling punya peran
menentukan komposisi rasa adalah telur. Kenaikan telur atau bahan lain yang
tiba tiba cenderung menghasilkan kerugian. Antisipasi untuk menghadapi ketika
krisis bahan agar bisnis kue kering tetap eksis ketika daya beli tidak naik
adalah :
1. Merekayasa komposisi agar
lebih murah. Misal dengan mengurangi beberapa jumlah bahan baku yang mahal
misal keju, telur dan mentega. Saat ini banyak dijumpai pengganti telur dan emulsifier yang
secara ekonomis bisa menggantikan fungsi telur. Perhitungan harga lebih
terkendali dari fluktuasi harga. Gunakan bahan emulsifier dan fibre perenyah
untuk menggantikan telur. Kue tanpa telur jika diarahkan untuk kelas bawah
pasti sangat membantu menurunkan biaya. Sementara di kelas menengah bisa
menggantikan sebagian fungsi telur. Di kelas atas jika konsep tanpa telur bisa
diarahkan sebagai kue kering/cookies non kolesterol atau yang alergi telur.
Bahan semacam
butter subtitute atau Butter oil subtitute bisa menggantikan mentega/butter
yang memang harganya sangat melangit. Pengganti mentega secara ekonomis bisa
berpengaruh karena harganya jauh lebih murah. Pemakain bahan ini bisa
dikombinasikan dengan margarine atau mentega asli sesuai dengan tingkat rasa
yang diinginkan.
Pengontrolan
suhu saat pembuatan kue kering sangat penting untuk adonan agar kinerja soda
kue yang ditambahkan mampu bekerja maksimal. Kue kering harus renyah dan
kerenyahan dan kelembutan seringkali berasal dari telur.
Pemakaian
flavour yang bagus mampu mengantikan bahan asli misal coklat, buah buahan
ataupun bahan lain semacam susu atau vanila. Cari perasa/flavour yang bagus dan
tahan terhadap suhu panggang. Informasi produk baru untuk menambah cita rasa
sangat penting untuk diupdate sehingga usaha tetap eksis.
2. Mengurangi porsi dalam kemasan sehingga harga psikologis tercapai.
Kemasan kecil akan lebih disukai karena terjangkau. Porsi kecil lebih murah. Untuk kelas bawah dengan
harga murah kemasan kecil secara psikologis mampu menjawab di tengah kenaikan
harga bahan.
3.
Membeli bahan baku bentuk “bulk” bukan bungkus kemasan, membeli dari supplier
langsung sehingga mendapat harga khusus atau potongan. Menyederhanakan kemasan
untuk mengurangi biaya.
4.
Memotong arus distribusi lebih sederhana, lebih dekat kepada konsumen sehingga
harga lebih murah di tangan konsumen
langsung.
Promosi dan pembukaan jaringan menjadi sangat penting sekali.
5. Manajemen pengolahan yang
baik misal memeriksa mutu bahan baku, jika tidak bagus, ditolak.
Ini penting untuk menghindari kerugian. Bahan baku yang jelek menyumbang
kerugian besar. Efisiensi cara kerja dan pekerja, sistem bonus atau tambahan
bisa membuat pekerja lebih cepat dan tepat. Manajemen FIFO, menjual kue kering
berdasarkan urutan produksi untuk menghindari tertumpuknya barang dan mengendalikan
kadaluarsa yang
tidak terkontrol.
Perhitungan
harga per kg Kue Lidah Kucing Ekonomis
Rasa Coklat
|
|||
Bahan
|
Berat/gr
|
Harga/kg
|
Biaya/Rp
|
Margarine
|
165,0
|
12.000,0
|
1.980,0
|
Butter subitute
|
165,0
|
20.000,0
|
3.300,0
|
gula
|
280,0
|
15.000,0
|
4.200,0
|
pengganti telur /emulsfier
|
12,0
|
100.000,0
|
1.200,0
|
terigu
|
320,0
|
8.500,0
|
2.720,0
|
Perasa coklat
|
8,0
|
40.000,0
|
320,0
|
garam
|
2,0
|
45.000,0
|
90,0
|
air
|
48,0
|
25.000,0
|
1.200,0
|
Jumlah
|
1.000,0
|
|
15.010,0
|
Hasil Jadi
setelah oven
|
800,0
|
|
18.762,5
|
Harga per kg
|
18.762,5
|
Analisa
Usaha Penjualan kemasan 200 gr x 40
toples per hari = 8 kg
|
|||
Biaya Operasional
|
|||
biaya bahan
|
Rp.
|
150.100,0
|
|
kemasan @ Rp.2000 x 40
|
Rp.
|
80.000,0
|
|
Tenaga kerja
|
Rp.
|
45.000,0
|
|
Biaya bahan Bakar
|
Rp.
|
7.000,0
|
|
Transport dll
|
Rp.
|
5.000,0
|
|
Jumlah Biaya operasional
|
Rp.
|
287.100,0
|
|
Harga pokok per toples
|
Rp.
|
7.177,5
|
|
harga jual per toples 200 gr*
|
Rp.
|
12.000,0
|
|
omzet per hari
|
Rp.
|
480.000,0
|
|
keuntungan = omzet - biaya operasional
|
Rp.
|
192.900,0
|
|
Harga jual di end user jatuh di*
|
Rp.
|
15.000,0
|
*harga jual biasa bertambah karena melewati beberapa
networking mulai perorangan sampai distributor. Semakin banyak jaringan yang
dilewati semakin mahal harga di konsumen akhir/end user.
*Yuyun Anwar
Penulis buku
dan konsultan kuliner pangan
Untuk
konsultasi di 08176456368/email yuyun_anwar@yahoo.com
0 komentar