Soto, riwayatmu dulu
Soto bisa jadi merupakan makanan
asli Indonesia
yang hampir ada di setiap daerah. Makanan berkuah ini memang menyiratkan khas
masakan Indonesia terlihat dari
komposisi bumbunya yang komplit ala Indonesia . Pada awalnya masakan ini disajikan untuk
acara khusus semacam pesta pernikahan. Lama lama berkembang menjadi masakan
sehari hari yang bisa disajikan kapanpun.
Soto merupakan masakan yang
paling bisa diterima diseluruh pelosok tanah air. Masakan soto begitu familiar meski terkadang
tetap mengusung asal daerah sebut saja soto madura, soto kudus, soto bandung , soto betawi dan
di makasar disebut coto. Soto bisa disajikan dengan nasi, lontong atau ketupat.
Kuahnya yang segar dan gurih membuat soto begitu digemari. Tidak hanya
berfungsi sebagai masakan yang mengenyangkan perut, soto juga dapat memberi
perasaan hangat saat disantap. Perasaan
jeruk dan sambal seringkali menjadi daya tarik tersendiri yang dapat menambah
selera. Soto selalu disajikan dalam kondisi hangat, diambil langsung dari wadah
kuah yang selalu dipanaskan. Beberapa pedagang soto seringkali memanaskan soto
dengan api kompor tapi ada juga untuk menambah selera dipanaskan dengan arang.
Pedagang soto pada jaman dahulu
menggunakan “pikulan” yang bisa diangkat di pundak orang agar bisa dibawa
kesana kemari. Salah satu soto yang autentik
adalah soto madura yang menggunakan pikulan. Seiring perkembangan jaman,
soto sekarang menggunakan gerobak dorong sehingga bisa bergerak dengan mudah.
Beberapa penjual soto ada yang menggunakan tenda ala kaki lima , ada juga yang menetap baik berupa depot
kecil atau restaurant besar ataupun didorong keliling dari satu tempat ke
tempat lain.
Karakteristik masakan soto
Soto bisa disantap kapanpun.
Namun yang paling umum soto disajikan untuk sarapan. Meski secara komposisi
soto sebenarnya termasuk masakan sup pembuka, namun soto lebih berfungsi
sebagai makanan utama yang disajikan dengan nasi, lontong atau ketupat. Yang
membuat soto semakin pas disantap adalah karena makanan ini disajikan dalam
kondisi hangat.
Variasi soto begitu banyak di Indonesia . Tiap daerah memiliki
cirri khas yang berbeda beda. Beberapa soto yang cukup familiar dan hampir bisa
diterima diseluruh tempat di Indonesia
adalah sebagai berikut;
Soto Madura, meski komposisnya
tidak sama dengan soto sebenarnya di Madura , soto madura yang banyak
berkembang adalah soto daging dengan kuah bening. Kuahnya yang gurih berasal
dari kuah daging sapi ditambah dengan potongan daging yang dicelupkan dalam
mangkuk berisi kuah. Soto madura disajikan dengan nasi, potongan telur, dilengkapi
dengan irisan seledri,sambal dan jeruk nipis, Jika suka bisa ditambahkan kecap.
Isi soto bisa saja daging atau jerohan, tergantung kesukaan.
Soto Betawi,adalah soto khas dari
Jakarta yang
menggunakan kuah santan dan daging sapi beserta jerohannya. Kuah santan soto
akan semakin harum jika ditaburi dengan bawang goreng dan potongan emping. Soto
ini juga bisa ditemani sambal dan jeruk limau serta kecap. Bisa hanya disajikan
sebagai kuah atau ditambahkan nasi.
Soto Tegal yang disebut dengan
“sroto” merupakan soto daging sapi kuah bening yang ditambahkan tauco. Yang
membedakan soto dengan sroto adalah kandungan tauco di dalamnya. Di Pekalongan
disebut Tauto.
Coto Makasar salah satu varian
soto daging sapi dan jerohan yang kuahnya lebih kental dibanding soto lainnya.
Coto makasar dimakan dengan ketupat. Perbedaan kekentalan kuah terletak pada
proses memasak daging dalam kuah yang lebih lama dibanding soto lainnya.
Soto Surabaya, merupakan soto
ayam dengan kuah agak bening. Kuah ayam
dicampur dengan soun dan suwiran daging ayam. Yang unik adalah soto ayam ini
diberi koya yakni dari kerupuk dan bumbu yang dihaluskan. Penambahan koya
membuat kuah soto mengental dan lebih gurih. Seperti soto lainnya, sambal dan
jeruk nipis menjadi pelengkap hidangan juga.
Soto Lamongan, yang terakhir ini
lebih popular dan tersebar hampir di seluruh kota . Soto ayam ini lebih banyak
penggemarnya. Kuahnya agak bening, dicampur dengan suwiran ayam, irisan kubis
dan terkadang soun membuat rasa soto ini lebih lengkap. Bumbunya sedikit ringan
dibanding soto Surabaya .
Soto Banjar dari Kalimantan adalah soto ayam yang dicampur dengan bumbu
beraroma tajam seperti kayu manis dan cengkeh. Berbeda dari soto ayam yang
lainnya, soto Banjar tidak memakai kunyit. Satu porsi mangkuk soto banjar
berisi suwiran ayam , perkedel, telur dan ketupat.
Soto Padang, punya perbedaan yang
sangat nyata dibanding soto soto yang lainnya. Selain bumbunya lebih berani dan
kental, soto ini menggunakan perkedel dan daging sapi dalam satu porsi mangkuk.
Sementara daging sapinya digoreng terlebih dahulu sebelum dicampur dengan kuah.
Soto kudus, hampir mirip dengan
soto ayam Lamongan, soto kudus berisi diisi dengan suwiran ayam dan taoge.
Kuahnya lebih bening. Biasanya disajikan dalam mangkuk kecil. Persis dengan
soto lainnya soto kudus ditemani sambal dan jeruk nipis.
Sebenarnya masih banyak jenis
soto soto lainnya yang memiliki rasa yang unik dan berbeda beda satu sama
lainnya. Beberapa nama soto terkadang memakai nama jalan tempat penjual
mangkal, atau memakai nama sang penjual itu sendiri.
Mengenal Konsumen Soto
Konsumen soto boleh jadi dari
semua golongan dan semua umur mulai anak anak sampai dewasa. Kebanyakan soto
dijual untuk sarapan. Tentu saja karena soto bukan makanan pelengkap, maka soto
dijadikan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan perut yakni kenyang. Yang
paling banyak, soto selalu dihidangkan dengan nasi agar kenyang. Keutamaan
menggunakan masakan soto karena banyak kuahnya maka masakan ini cenderung lebih
ekonomis. Bahkan terkadang cukup dengan kuah orang sudah bisa merasakan
kelezatan soto.
Beberapa jenis soto semacam soto
betawi memang kebanyakan dijual pada sore sampai malam , tapi soto lamongan
bisa 24 jam dijual. Konsumen sotopun bisa memutuskan kapanpun dia perlu makan
soto.
Soto dengan harga murah biasanya
menggunakan suwiran daging yang sedikit dengan kuah dan pelengkapnya lebih
banyak. Soto ayam lebih merakyat karena harganya relatif murah dibanding soto
daging. Pembeli soto murah adalah orang kebanyakan yang butuh makan murah. Soto
jenis ini banyak didominasi oleh soto dorong /gerobak dan kaki lima yang banyak tersebar.
Soto ayam plus nasi murah dijual dengan
kisaran harga Rp. 4,000 sampai 5,000. Ini adalah jenis soto paling besar
konsumennya. Penjual soto kelas bawah
paling banyak . Pembelinya cenderung tidak terlalu loyal karena mereka
dengan mudah bisa pindah dari gerobak
satu ke gerobak lain. Mereka hanya sensitif di harga. Total jumlah gerobak soto
kelas bawah bisa ratusan lebih di satu wilayah/kota. Beberapa diantaranya
adalah komunitas soto lamongan yang tersebar hampir diseluruh kota besar. Mereka membentuk identitas dan
komunitas khusus pedagang soto, utamanya soto Lamongan yang berasal dari kota lamongan.
Soto untuk konsumen kelas
menengah terkadang bisa ditemukan di kaki lima ,
warung menetap atau restaurant kecil. Mereka sangat mengutamakan mutu dan bahan
yang bagus. Soto dengan harga menengah
dijual kisaran Rp.8,000 -10,000 per porsi. Pembelinya adalah kelompok
menengah. Soto dengan tipe ini berada di kaki lima dengan pembeli yang antri berjibun.
Pembelinya tergolong setia karena rata rata adalah soto kaki lima yang memiliki penampilan khas dan lezat.
Kelas menengah merupakan konsumen yang menginginkan rasa enak dengan harga yang
terjangkau.
Menu soto dijual juga di resto besar
dan hotel untuk melengkapi hidangan tradisionalnya. Beberapa usaha soto yang
sudah berkembang biasanya memboyong soto ala kaki lima ke resto dengan harga yang relative
lebih mahal. Kalangan atas memang memilih menyantap soto di lingkungan yang
nyaman. Harga resto per porsi berkisar antara Rp. 15.000 – 20.000.
Konsumen soto adalah kebanyakan
orang yang ingin hidangan praktis karena keterbatasan waktu mereka. Memesan
soto lebih cepat dibanding pecel lele atau jenis makanan lainnya. Memasak soto
cukup menuang kuah dalam mangkuk lalu sajikan. Ini juga menjadi salah satu
alasan pembeli soto adalah orang bekerja yang tidak punya waktu banyak Bisa
jadi soto di era ke depan tergolong masakan fast food yang penyajianya sangat
cepat.
Peluang pendapatan
dari bisnis soto
Melihat peluang konsumsi soto
yang begitu besar peluang untuk mendapatkan keuntungan dari binis soto bisa
sangat besar sekali. Membuka usaha berjualan soto sangat mudah . Disamping
pasar soto sudah begitu matang, terbukti dengan banyaknya peminat soto,
investasinya tidak terlalu mahal. Bagi pemula bisa memulai dengan membuat
gerobak soto baik didorong ataupun menetap di depan rumah. Soto yang dipilih
juga sangat bervariasi, tergantung konsumen yang dibidik. Karena soto bersifat
local, sangat diperlukan analisa target pasar dan segmentasi yang dibidik. Di
daerah Jawa barat, soto yang lebih disukai adalah berkuah santan misal soto
betawi atau soto bogor .
Sedang di Jawa Timur dan Jawa Tengah tidak mengenal soto dengan kuah santan.
Namun untuk wilayah Jakarta
yang masyarakatnya sudah majemuk , aneka jenis soto memiliki potensi pasar yang
cukup besar. Tinggal pilih mana yang terbaik. Omzet penjualan soto untuk kelas menengah
bawah berkisar berkisar antara 10 juta sampai 15 juta untuk satu outlet soto
yang dijual pagi sampai sore, sedang untuk kelas soto terkenal mencapai angka
50 juta sampai 150 juta. Keuntungan penjualan soto sangat bervariasi. Untuk
kelas bawah berkisar 20% -30% karena tingkat persaingan yang ketat dan daya
beli yang rendah. Sedang untuk soto terkenal bisa mengambil margin 40%-60%
tergantung keunikan soto yang dijualnya.
Yuk yang ingin daftar lebih lanjut usaha warung dan ingin memahami manajemennya. bergabung ya
0 komentar