Bisnis kue kering bergizi penuh inovasi
Kue kering di
hari lebaran paling banyak didominasi oleh kue kue biasa yang terasa manis dan
penuh dengan kandungan gula. Kadang memang terasa kurang variatif jika suguhan
hanya berkisar dari itu ke itu saja. Kue kering atau biscuit selalu menjadi
pilihan yang tepat sebagai suguhan dan buah tangan saat lebaran tiba karena
alasan praktis dan awet. Ribuan kaleng atau kemasan lainnya diproduksi oleh
perusahaan biscuit untuk menyambut lebaran. Berapapun jumlahnya, sekian ratus
variasinya ternyata biscuit kue kering tetap laris manis untuk lebaran.
Biscuit tak
harus terasa legit dan terbuat dari bahan itu itu saja. Memanfaatkan potensi
budidaya lele yang berlimpah untuk dijadikan lele akan menjadi suguhan baru
yang pasti digemari semua orang. Bagaimana tidak, biscuit lele termasuk
inovatif karena sebagai snak pertama kali yang banyak mengandung gizi tinggi
dari ikan lele. Biscuit sebagai snak merupakan salah cara praktis untuk
menikmati lele tak hanya digoreng atau dipenyet dengan sambal dan nasi. Lele
dengan kandungan gizi tinggi sekarang bisa anda sajikan untuk suguhan unggulan
di lebaran nanti.
Ikan lele diolah
menjadi biscuit bisa jadi solusi untuk menambah nilai jual ikan itu sendiri
atau bahkan mengatasi turunya harga saat panen raya. Lele dalem bentuk biscuit
otomatis akan semakin meningkat konsumsinya
karena tak hanya untuk lauk tapi juga sebagai cemilan yang sewaktu waktu
bisa disajikan dalam berbagai suasana.
Mungkinkah
berbisnis biscuit lele ?. olahan ini tentu saja sangat potensial sekali menjadi
salah satu alternatif makanan bergizi. Usaha biscuit atau kue kering tak
disangkal mencapai puncak saat lebaran. Memanfaat kan moment lebaran dengan
inovasi produk baru bisa menjadi salah satu alternatif memperbanyak variasi
produk. Lewat biscuit lele disampaikan pesan bahwa biscuit lebih unggul karena
kandungan protein hewani yang bisa menjadi sumber gizi. Lebih enak nyemil snak
yang banyak mengandung gizi. Pilihan pada ikan lele karena ikan ini paling
mudah untuk didapatkan di seluruh pelosok nusantara. Ikan budidaya yang paling
mudah untuk dipelihara sehingga keberadaannya bisa sepanjang masa, tidak
bergantung musim. Jadi lele bisa dibikin kapanpun tanpa takut kehilangan supply
bahan. Apalagi lele memiliki kandungan gizi yang tinggi, dagingnya relative
tidak berduri sehingga mudah untuk dijadikan bahan baku biscuit lele.
Aneka rasa, atau
memberi rasa lele dengan bermacam varian bumbu akan menjadikan olahan lele
lebih banyak pilihan. Sama dengan lauk lele pada umumnya, ditambahkan aneka
bumbu sedap mulai dari bumbu kare, kuning, bumbu merah , rasa bawang putih atau
bahkan dengan campuran sayuran juga lebih telihat lebih menarik.
Tips Mengolah Biscuit Lele Agar tidak Amis
Ikan lele
sebagaimana mana kita ketahui memiliki
kekurangan yakni kadang bau anyir, bau tanah dan berlendiri bahkan terkadang
amis. Ikan amis sebenarnya merupakan tanda bahwa mutu ikan sudah berkurang. Bau
amis timbul karena reaksi dengan kondisi lingkungan yang memyebabkan mutu ikan
menurun. Agar rasa biscuit stabil sebaiknya menggunakan bahan lele dari kolam
yang masih segar dan terjaga rantai
dingin. Artinya jika lele sudah mati sebaiknya disimpan ditempat dingin untuk
menghambat pertumbuhan bakteri.
Lele bau anyir
dan tanah bisa dihindari dengan cara memilih jenis lele dari pembudi daya yang
memiliki kolam lele standard sehingga tidak ada aroma tanah yang tertinggal.
Jenis kolam dan perlakuan tertentu membuat lele bebas dari bau tanah. Sementara
lele berlendir tidak ada masalah dari sisi kandungangan gizi hanya sulit untuk
diambil dagingnya karena licin.
Lele yang sudah
diberi garam dibersihkan dengan air lalu potongan bagian kepala, buang isi
perut. Lakukan filet yakni memisahkan daging lele dari tulang bagian tengahnya.
Cuci bersih dengan air dingin mengalir agar bagian darahnya hilang dan kotoran
terbuang. Tiriskan. Haluskan daging dengan menggunakan food processor/chooper agar
mudah dicampur dengan kue.
Resep Pembuatan
Biscuit Lele
Bahan :
Bahan
|
Berat/gr
|
Tepung terigu protein rendah/soft wheat
|
150.00
|
Tepung maizena
|
75.00
|
lele filet/daging
|
80.00
|
Margarine
|
100.00
|
telur
|
100.00
|
soda kue
|
1.00
|
Garam
|
1.00
|
merica
|
1.00
|
bawang putih bubuk
|
8.00
|
daun prey
|
3.00
|
Cara membuat :
Kocok telur
dengan margarine sampai tercampur rata. Campurkan garam, bawang putih bubuk,
soda kue, merica, aduk rata. Tambahkan lele filet yang sudah dihaluskan, aduk,
tambahkan tepung sedikit demi sedikit sampai adonan bisa dipulung. Tambahkan
daun prey yang sudah diiris halus. Aduk sekali lagi sampai tercampur rata.
Ambil cetakan
aneka bentuk. Cetak sesuia dengan bentuk yang diinginkan.olesi Loyang dengan
margarine. Oven selama 25 menit sampai
masak. Angkat dinginkan lalu kemas dengan kemasan yang telah disediakan. Tutup
rapat kemasan.
Perhitungan harga biscuit lele
|
|||
Bahan
|
Berat/gr
|
Harga/kg
|
Biaya/Rp
|
Tepung terigu protein rendah
|
150.00
|
7,000.00
|
1,050.00
|
Tepung maizena
|
75.00
|
12,000.00
|
900.00
|
lele filet/daging
|
80.00
|
30,000.00
|
2,400.00
|
Margarine
|
100.00
|
20,000.00
|
2,000.00
|
Telur
|
100.00
|
17,000.00
|
1,700.00
|
soda kue
|
1.00
|
25,000.00
|
25.00
|
Garam
|
1.00
|
1,500.00
|
1.50
|
Merica
|
1.00
|
45,000.00
|
45.00
|
bawang putih bubuk
|
8.00
|
45,000.00
|
360.00
|
daun prey
|
3.00
|
10,000.00
|
30.00
|
Hasil jadi setelah masak
|
519.00
|
|
|
Harga/kg
|
400.00
|
|
8,511.50
|
21,278.75
|
Analisa Usaha Penjualan Biscuit
lele kemasan 400 gr x 15 toples per hari = 6 kg
|
|||
Biaya Operasional
|
|||
biaya bahan
|
Rp.
|
51,069.00
|
|
kemasan @ Rp.2000 x 15
|
Rp.
|
30,000.00
|
|
Tenaga kerja
|
Rp.
|
25,000.00
|
|
Biaya bahan Bakar
|
Rp.
|
5,000.00
|
|
Transport dll
|
Rp.
|
7,000.00
|
|
Jumlah Biaya operasional
|
Rp.
|
118,069.00
|
|
Harga pokok per toples
|
Rp.
|
7,871.27
|
|
harga jual per toples 400
gr
|
Rp.
|
15,000.00
|
|
omzet per hari
|
Rp.
|
225,000.00
|
|
keuntungan = omzet -
biaya operasional
|
Rp.
|
106,931.00
|
Tulisan Yuyun Anwar, dimuat di harian surya, hasil penelitian Yuyun Anwar. Untuk Konsultasi 081-7645 6368
Ibu Yuyun kalo tepung terigu saya ganti dgn tepung pisang kepok boleh nggak Bu...hasilx gimana? Apa sama hasilx dgn yg menggunakan tepung terigu?
BalasHapus